Login Here
News Update
Visitor
Hari Ini | 1463 | |
Kemarin | 20822 | |
Minggu Ini | 1463 | |
Minggu Lalu | 149160 | |
Bulan Ini | 502168 | |
Keseluruhan | 4529006 | |
Online User | 68 |
PROGRAM STUDY OF INTERNAL MEDICINE
Udayana University School of Medicine / Sanglah General Hospital
Hari Ini | 1463 | |
Kemarin | 20822 | |
Minggu Ini | 1463 | |
Minggu Lalu | 149160 | |
Bulan Ini | 502168 | |
Keseluruhan | 4529006 | |
Online User | 68 |
Pada hari Jumat, 31 Mei 2024, dr. Vivi
Anggelia telah berhasil mempresentasikan hasil tesisnya yang berjudul “Hubungan
Kadar Zink Serum dengan Frekuensi Eksaserbasi pada Pasien Penyakit Paru
Obstruktif Kronik Stabil”. Ujian berlangsung dari pukul 12.00 hingga 14.00 WITA
di Ruang Pertemuan Prof. Dr. R.M. Moerdowo, SpPD, FRSA.
Penyajian hasil tesis ini
dilatarbelakangi oleh meningkatnya epidemi penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) di seluruh dunia, yang merupakan salah satu penyebab utama morbiditas
dan mortalitas. Dalam penelitiannya, dr. Vivi mengeksplorasi hubungan antara
kadar zink serum, yang dikenal memiliki peran penting dalam fungsi sistem imun,
dan frekuensi eksaserbasi PPOK pada pasien yang berada dalam kondisi stabil.
Zink berperan sebagai kofaktor dalam
berbagai reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk sintesis protein dan fungsi
imun. Penurunan kadar zink diperkirakan dapat mempengaruhi sistem imun dan
berkontribusi pada peningkatan eksaserbasi pada pasien PPOK. Melalui penelitian
ini, dr. Vivi Anggelia berharap dapat memberikan wawasan baru mengenai
pentingnya pengelolaan kadar zink dalam meningkatkan kesejahteraan pasien PPOK.
Tim penguji terdiri atas ketua tim
penguji sekaligus pembimbing dr. I Gede Ketut Sajinadiyasa, SpPD, K-P, FINASIM,
serta pembimbing metodologi, Dr. dr. Wira Gotera, SpPD, K-EMD, FINASIM. Notulen
ujian ini diambil oleh dr. Dwijo Anargha Sindhughosa, SpPD. Selama sesi
presentasi, dr. Vivi berhasil menjelaskan metodologi, hasil, dan diskusi yang
mendalam mengenai hasil penelitiannya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya
korelasi signifikan antara kadar zink serum dengan frekuensi eksaserbasi pada
pasien PPOK. Ditemukan bahwa semakin rendah kadar zink serum, semakin tinggi
frekuensi eksaserbasi yang dialami pasien. Ini menegaskan pentingnya pemantauan
kadar zink dalam pendekatan terapi untuk pasien PPOK.
Setelah melalui
diskusi yang konstruktif dan evaluasi dari tim penguji, dr. Vivi Anggelia
dinyatakan lulus ujian tesis. Keberhasilan ini diharapkan membawa dampak
positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
memberikan manfaat bagi pasien-pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik.
Selamat kepada dr. Vivi atas pencapaian ini, dan semoga setiap langkah ke depan
membawa kesuksesan dan manfaat bagi masyarakat. Teruslah berkarya dan
berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia!
Head Office of internal Medicine Program Study
Angsoka Building 4th floor, Sanglah Hospital, Denpasar, Bali
Telp. (0361) 246274 Fax. (0361) 235982
email: internaudayana@gmail.com