Simposium Pendidikan Berkelanjutan Ilmu Penyakit Dalam tahun ini diseleranggarakan pada tanggal 3 dan 4 September 2022 di Prime Plaza Hotel secara offline dengan dihadiri kurang lebih 180 peserta yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter internship, dan mahasiswa kedokteran. Acara simposium berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan pembicara dan materi yang diharapkan up to date di dalam dunia kedokteran ilmu penyakit dalam.

Acara simposium hari pertama pada tanggal 3 September 2022 dibuka dengan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama. Setelah itu, acara semakin dimeriahkan oleh persembahan dari Interna Dancer yang menampilkan Tari Lambang Mahameru, yaitu salah satu tari dari Program Studi Ilmu Penyakit Dalam yang diciptakan oleh dr. Agung Tresna SpPD. Tari Lambang Mahameru kali ini dibawakan oleh 10 orang residen ilmu penyakit dalam dan 1 orang spesialis penyakit dalam. Terinsipirasi dari Lambang Program Studi Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Meru tumpang 11, yang diterjemahkan  dalam bentuk tari Pelegongan Peliatan. Meru bermakna sebagai perlambang Gunung Mahameru, perlambang Tuhan Yang Maha Esa (alam semesta) dan "Ibu Bapak" (purusa pradhana), berfungsi sebagai tempat pemujaan atau stana para dewa-dewi, betara batari, dan roh suci leluhur, sedangkan tingkatan atapnya merupakan simbol tingkatan lapisan alam yaitu Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Komposisi ini sejalan dengan tari Pelegongan yg melambangkan Purusa dan Pradana, gerakan tarian dengan atribut pasep melambangkan dewa dewi dan Meru tumpang 11 tercermin dari 11 penari, saat gerakan tari diakhiri.

Setelah disambut oleh tari pembukaan, acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kemudian simposium berlangsung dengan materi pertama mengenai “Ethics, Law, and Patient Safety in Human Research” yang dibawakan oleh Prof. Dr. dr. I Gde Raka Widiana, SpPD, KGH, FINASIM. Materi kedua dibawakan oleh Prof. Dr. dr. IDN Wibawa, SpPD, KGEH, FINASIM mengenai “A New Update on Gastroesophageal Reflux Disease and Hypertension”. Materi terakhir pada simposium 2 dibawakan oleh dr. Nyoman Paramita Ayu, SpPD, KGH, FINASIM dengan topik “How to Achieve Target Blood Pressure in Chronic Kidney Disease: The Benefit of Candesartan Across Cardiovascular Continuum: Beyond Hypertension”

Simposium 2 dimulai dengan topik pertama mengenai “Evolution of SGLT 2 Inhibitor in Treatment Regimens” dengan  pembicara Dr. dr. Wira Gotera, SpPD, KEMD, FINASIM. Kemudian materi kedua mengenai “Emerging Therapies with SGLT2i for Heart Failure with Reduced Ejection Fraction” yang dibawakan oleh dr. A.A. Ayu Dwi Adelia Yasmin, SpJP (K), FIHA. Simposium ke 3 dilanjutkan dengan topik mengenai endokrin dan penyakit metabolik. Prof. Dr.dr Ketut Suastika, SpPD, KEMD, FINASIM membawakan mengenai “Starting Basal Insulin in New Decade: Learning from Real Case Management”, dan topik terakhir adalah tentang “How Important to Control PPG in T2DM” yang dibawakan oleh Prof. Dr. A. A. G. Budiartha, SpPD, KEMD, FINASIM.

Sebagai penutup, simposium 4 membahas tentang alergi dan imunologi dengan topik khsus mengenai “Steroid and Its Indication on Daily Practice: Focus on Anaphylaxis Therapy yang dibawakan oleh dr. Ketut Suardamana, SpPD, KAI, FINASIM. Simposium 5 adalah simposium terakhir mengenai “Role of Combination Antihypertension Agent yang dipandu oleh Dr. dr. Yenny Kandarini, SpPD, KGH, FINASIM sebagai moderator dan pembicara Prof. Dr. dr. I Gde Raka Widiana, SpPD. Topik terakhir ditutup oleh Prof. Dr. dr. Ketut Suwitra, SpPD, KGH, FINASIM yang membawakan “Use of Combination ARB and CCB on Hypertension Therapy”,. Selain menghadirkan materi dan pembicara yang ahli dalam bidang masing-masing, simposium kali ini juga menghadirkan scientific competition yang berhasil mengumpulkan 20 poster penelitian dan 20 poster laporan kasus.

Simposium hari kedua pada tanggal 4 September 2022 dimulai dengan simposium 6 mengenai “Endocrinology and Metabolic Disease yang dipandu oleh moderator Dr. dr. I Made Pande Dwipayana, SpPD, KEMD, FINASIM. Topik selanjutnya adalah mengenai “Review of Clinical Trial Evidence of The New Co-Formulation Insulin in a Step by Step Practical Way” yang dibawakan oleh pembicara Dr. dr. Wira Gotera, SpPD, KEMD, FINASIM. Selanjutnya simposium 7 adalah mengenai “Diabetic Kidney Disease, What We Know So Far?” yang dibawakan oleh Dr. dr. Made Ratna Saraswati, SpPD, KEMD,FINASIM. Topik mengenai “Extending the Use of SGLT2i on Diabetic Kidney Disease” dibawakan oleh Dr. dr. Yenny Kandarini, SpPD, KGH, FINASIM.

Simposium 8 dimulai dengan topik mengenai “Current Update in Gout Management” dengan moderator dr. Pande Ketut Kurniari, SpPD, K-R, FINASIM. Selanjutnya topik mengenai Pathogenesis of Refractory Gout dengan pembicara Prof. Dr. dr. Tjokorda Raka, SpPD, K-R, FINASIM. Selanjutnya materi terakhir pada simposium 8 dibawakan oleh dr. Gede Kambayana, SpPD, K-R, FINASIM. Simposium 9 masih bertemakan Rematolodi dengan topik pertama mengenai “Update Current Pathogenesis and Role of JAK on Pathogenesis of Rheumatoid Arthritis” yang dibawakan oleh dr. Pande Ketut Kurniari, SpPD, K-R, FINASIM. Setelah itu, materi selanjutnya adalah tentang “Role of Baricitinib as New Option in Management Rheumatoid Arthritis” yang dibawakan oleh dr. Gede Kambayana, SpPD, K-R, FINASIM.

Materi terakhir pada simposium 10 adalah mengenai bidang Pulmonology yaitu “Cough Symptom Therapy based on Guidelines versus Reality” yang dibawakan oleh dr. I Gede Ketut Sajinadiyasa, SpPD, K-P, FINASIM dan materi terakhir ditutup oleh Dr. dr. Gurmeet Singh, SpPD, K-P, FINASIM mengenai “Therapeutic Options in Case of Sleep Disorder in Respirology; Focus on Benzodiazepine”,. Sebagai penutup acara simposium, diadakanpembacaan juara lomba ilmiah dan pengumuman pemenang doorprize. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran acara PKB XXX dan sampai bertemu tahun depan!