PROGRAM STUDY OF INTERNAL MEDICINE

Udayana University School of Medicine / Sanglah General Hospital

Loading
  • Kunjungan ke Panti Asuhan

  • Pelantikan Sp.P.D.

  • Mini Simpo

  • BAGUS 2018

  • Pemilihan Wakil Lurah

  • PKB XXX 2022

  • Current
  • Kunjungan ke Panti Asuhan
  • Pelantikan Sp.P.D.
  • Mini Simpo
  • BAGUS 2018
  • Pemilihan Wakil Lurah
  • PKB XXX 2022

KULIAH KHUSUS DR. SAJINADIYASA, SPPD, K-P

25 June 2021, by
KULIAH KHUSUS DR. SAJINADIYASA, SPPD, K-P

Pada hari Rabu, 9 Juni 2021, dr. I Gede Ketut Sajinadiyasa, SpPD, K-P memberikan kuliah khusus dengan judul “Update Tatalaksana TBC (Alur Diagnosis, Terapi dan Terapi Profilaksis” yang diadakan secara daring. Acara ini diikuti oleh segenap residen penyakit dalam FK Unud / RSUP Sanglah, dan dipandu oleh moderator dr. Ida Bagus Aditya Nugraha, SpPD.

      Pada kuliah khusus ini dibahas mengenai alur penanganan TB selama masa pandemi COVID-19. Pada tanggal 23 Maret 2020, Kementerian Kesehatan RI Subdit TB menerbitkan Protokol  pelayanan TB selama masa pandemi COVID-19. Beberapa hal yang diatur dalam protokol ini diantaranya adalah: mekanisme diagnosis TBC dengan TCM harus menggunakan rujukan spesimen dahak bukan pasien, mitigasi alur pelayanan pasien TB pada rumah sakit rujukan TB-RO yang dialihfungsikan menjadi RS rujukan COVID-19, pemantauan minum obat (PMO) pasien TB menggunakan metode jarak jauh, mekanisme penggunaan APD, dan pelaksanaan surveilens ketat terhadap pasien TB yang sedang menjalani pengobatan.

      Saat ini sudah mulai terjadi perubahan paradigma terkait dengan tatalaksana pengobatan, perubahan yang terjadi diantaranya adalah obat anti TBC (OAT) kategori 1 fase awal dan lanjutan menjadi dosis harian. Pada panduan yang  sebelumnya, pasien memang menjalani pengobatan fase awal dengan cara minum obat setiap hari, dan fase lanjutan minum obat 3 kali seminggu. Namun saat ini fase lanjutan juga minum obat setiap hari. OAT kategori 1 dosis harian akan dipergunakan secara bertahap. Pada tahun 2021, prioritas pemberian OAT kategori 1 ini adalah untuk pasien TBC HIV, kasus TBC yang diobati di Rumah Sakit, kasus TBC dengan hasil MTB positif rifampisin sensitif dan rifampisin indeterminate dengan riwayat pengobatan sebelumnya. Pemberian OAT kategori 2 tidak direkomendasikan untuk pengobatan pasien TBC. Mulai tahun 2021 program TBC tidak menyediakan OAT kategori 2. Namun bila stok OAT kategori 2 masih tersedia di instalasi pelayanan propinsi, kabupaten/kota dan di fasilitas pelayanan Kesehatan, maka harus dimanfaatkan hingga stok habis.  

      Kuliah khusus kali ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam dan diakhiri dengan diskusi dengan para residen. Pada pemaparan kali ini peserta diberikan kesempatan untuk bertanya pada akhir sesi kuliah. Kemudian pemateri menekankan bahwa untuk diagnostik TB saat ini sudah berubah menggunakan TCM gene xpert, tidak menggunakan BTA lagi. Setiap faskes saat ini sudah memiliki fasilitas TCM, bahkan Puskesmas pun sudah memiliki. Faskes yang belum memiliki TCM diharapkan merujuk spesimen ke faskes yang memiliki TCM. Pemeriksaan BTA mikroskopis hanya digunakan untuk pemantauan pengobatan.

Head Office of internal Medicine Program Study
Angsoka Building 4th floor, Sanglah Hospital, Denpasar, Bali
Telp. (0361) 246274 Fax. (0361) 235982
email: internaudayana@gmail.com