Perhimpunan Transplantasi Indonesia atau Indonesian Transplantation Society (InaTS) kembali mengadakan simposium tahunannya yang keempat dengan tema “Optimizing Organ Transplantation Outcome in Indonesia: Welcoming New Normal Era on Clinical Management during Covid-19 Pandemic.” Bali pun dipercaya menjadi tuan rumah acara simposium tahun ini yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. I Gede Raka Widiana, Sp.PD-KGH. Simposium kali ini diadakan melalui web in seminar mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Simposium ini diadakan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 24 dan 25 Oktober 2020 yang dihadiri lebih dari 500 peserta.

Simposium keempat InaTS 2020 ini dapat diakses oleh peserta setelah melakukan pendaftaran melalui website resmi simposium ini yaitu https://the4th-inats.com. Kegiatan simposium ini diadakan dengan acara yang terdiri dari 1 plenary lecture dan simposium yang diadakan secara paralel. Simposium pada hari pertama diadakan dengan 3 paralel simposium dimana pada setiap paralelnya terdapat 3 simposium yang berlangsung. Dalam simposium ini membahas tentang transplantasi organ ginjal, liver, kornea, dan sumsum tulang pada era pandemi Covid-19. Transplantasi organ pada anak pun juga ikut dibahas dalam simposium tahun ini. Pembahasan transplantasi organ merupakan tantangan besar pada era pandemi ini terutama dalam pelaksanaan transplantasi organ dan meminimalkan risiko penularan dari Covid-19 sendiri.

Kegiatan simposium pada hari pertama diawali dengan kata sambutan dari ketua pelaksana kegiatan dan ketua Perkumpulan Transplantasi Indonesia yang kemudian dilajutkan dengan opening ceremony. Setelah selesai acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi plenary lecture yang diisi oleh pembicara Internasional, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi paralel simposium. Dalam webinar ini, terdapat virtual booth pada website yang menampilkan produk-produk dari para sponsor yang berhubungan dengan program transplantasi. Peserta dapat menikmati virtual booth pada saat sesi rehat dan mengisi buku tamu yang ada di sana.

Pandemi COVID-19 tentunya menuntut adanya perubahan pada tenaga medis dalam hal berpikir, cara berperilaku dan cara bekerja. Hal yang menarik dari topik-topik di atas adalah bagaimana menerapkan tatalaksana transplantasi ginjal dalam era Covid-19 serta membagi ilmu dan tatalaksana terbaru dalam bidang transplantasi organ. Tentunya semua materi yang disajikan terbukti valid, penting dan dapat diaplikasikan. Setiap peserta diharapkan dapat terbekali dengan pengetahuan paling baru di era Covid-19 sehingga dapat memberikan tatalaksana terbaik bagi masyarakat. Maju terus tim transplantasi Indonesia!