Penyakit infeksi yang diramalkan keberadaannya dapat ditekan pada abad 20 ternyata kini adalah sebaliknya. Sampai saat ini penyakit infeksi masih tetap menjadi masalah kesehatan terutama di negara-negara berkembang, bahkan cenderung menimbulkan problem baru dalam hal agen penyebab, patogenesis dan penatalaksanaannya. Penyakit Infeksi masih menjadi penyebab utama kematian di beberapa negara terutama di negara berkembang karena munculnya penyakit infeksi baru (emerging disease), munculnya kembali penyakit menular lama (re-emerging disease), dan masih ada intractable infectious diseases. Berbagai permasalahan terkait pencegahan, diagnosis dan penatalaksanaan penyakit tropik dan infeksi merupakan tantangan besar, khususnya bagi para praktisi kesehatan untuk selalu memperbaharui informasi mengenai penyakit infeksi dan penatalaksanannya. Kebutuhan ini harus didukung oleh sarana edukasi berkelanjutan yang mampu memberikan informasi terkini di bidang penyakit infeksi dan infeksi oportunistik yang menyertai kondisi imunodefisiensi sekunder.

Dalam memenuhi kebutuhan informasi terbaru mengenai penyakit infeksi dan penatalaksanaannya divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran / RS Sanglah menyelenggarakan “Bali Infectious Disease Symposium (BIDS) 7, dan Bali Scientific Meeting on HIV & Oportunistic Infection (BAMHOI) 3” pada Sabtu, 21 November 2015 di Gedung Widya Sabha Fakultas Kedokteran lantai 4 Jl PB Sudirman Denpasar Bali. Kegiatan ini di ketuai oleh Prof. DR. Dr Tuti Parwati, Sp.PD-KPTI, dengan menghadirkan pembicara yang berkompeten dibidangnya, diantaranya, Prof.Dr.dr. Ketut Tuti Parwati Merati, SpPD-KPTI, FINASIM, dr. I Ketut Agus Somia, SpPD-KPTI, dr. I Made Susila Utama, SpPD-KPTI, dr. Ni Made Dewi Dian Sukmawati, SpPD, serta dr.A.A.Ayu Yuli Gayatri, SpPD. Kegiatan berupa seminar sehari ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan update ilmu di bidang infeksi terutama untuk daerah tropik dimana para peserta nantinya diharapkan memiliki panduan terkini dalam penanganan kasus infeksi di daerah tropis dan penanganan infeksi oportunistik pada kondisi imunodefisiensi sekunder. Diharapkan kegiatan ini nantinya akan memberikan up date informasi bagi para klinisi mengenai penyakit infeksi terbaru dan penatalaksaan yang tepat.