Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit pemerintah pusat milik Kementrian Kesehatan RI dengan tipe A Pendidikan yang telah memiliki standar kualitas pelayanan sesuai dengan akreditasi KARS. RSUP Sanglah Denpasar menjadi rumah sakit rujukan di Provinsi Bali dan wilayah Indonesia bagian timur. Semboyan yang menjadi motto RSUP Sanglah Denpasar adalah "Kepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kami". Visi RSUP Sanglah Denpasar adalah menjadi Rumah Sakit Indonesia kelas dunia untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Misi RSUP Sanglah yaitu 1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu, dan berkeadilan untuk seluruh masyarakat, 2) Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan nasionalis, 3) Menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan.

Akreditasi RS merupakan pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan terhadap rumah sakit yang telah memenuhi standar yang ditentukan. Sejak tahun 2012, akreditasi RS mulai beralih dan berorientasi pada paradigma baru dimana penilaian akreditasi didasarkan pada pelayanan berfokus pada pasien. Keselamatan pasien menjadi indikator standar utama penilaian akreditasi baru yang dijenal dengan Akreditasi RS versi 2012. Dalam standar Akreditasi RS versi 2012 mencakup dua standar proses dan dua standar sasaran. Standar proses meliputi standar pelayanan berfolus pada pasien dan standar manajemen rumah sakit, sedangkan standar sasaran meliputi sasaran keselamatan pasien rumah sakit dan sasaran MDGs (Millenium Development Goals).

RSUP Sanglah Denpasar harus melewati sejumlah tahapan penilaian yang ditentukan oleh KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit). Penilaian mendasar oleh KARS untuk pelayanan RSUP Sanglah harus mengacu pada dua pokok penilaian, yakni survey pendahuluan dan survey akreditasi. Survey tahapan pendahuluan sudah mendapatkan hasil yang baik, sedangkan penilaian tahap kedua akan dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Sebagai persiapan menghadapi survey akreditasi KARS yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2015, RSUP Sanglah melaksanakan bimbingan sejak tanggal 6-9 Desember 2014 dengan mendatangkan pembimbing dari KARS, Kemenkes, dan RSCM Jakarta. Bimbingan ini melibatkan seluruh Pokja dan bagian yang menjadi penilaian dalam survey pada bulan Maret 2015.

Ada beberapa Pokja yang menjadi fokus bimbingan saat ini yaitu Pokja MPO (Manajemen Pengelolaan Obat), Pokja PPI ( Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), Pokja AP ( Assessment Pasien), dan Pokja PP (Perawatan Pasien). Pembimbing dari KARS adalah Dr Nico Luminta yang merupakan pembimbing di hari pertama yang bertujuan sebagai orang luar untuk mengamati standar yang telah berjalan selama ini. Pembimbing dari RSCM yang melaksanakan bimbingan pada tanggal 8-9 Desember 2014 langsung dipimpin oleh Dr Cheriawan Soejono (Dirut RSCM) yang didampingi oleh tiga surveyor lainnya yaitu Bapak Erik Daniel, Bapak Gortap Sitohang, dan Ibu Yulia Trisna. Pembimbing dari RSCM ini bertujuan untuk memberikan pendampingan ke RSUP Sanglah sebagai persiapan Survey KARS. Sementara itu Dirut RSUP Sanglah, Dr AA Sri Saraswati dalam sambutannya mengharapkan kepada seluruh pokja yang ikut dalam bimbingan ini untuk mengikuti acara dengan baik. Beliau berharap agar bimbingan ini benar-benar dimanfaatkan sebagai momen untuk mengevaluasi sekaligus memperkuat implementasi standar KARS di rumah sakit.

Terkait bentuk dukungan bagian penyakit dalam terhadap akreditasi KARS RSUP Sanglah mengacu pada standar-standar penilaian tim KARS yang diimplementasikan dalam keseharian pelayanan di rumah sakit. Mengacu pada dua standar proses yaitu standar pelayanan berfokus pada pasien dan standar manajemen rumah sakit lebih bersifat administratif dalam implementasi pelayanan yang berbasis kepada keselamatan pasien (patient safety). Dalam hal ini bagian penyakit dalam mengikuti aturan-aturan baru yang disosialisasikan oleh pihak RSUP Sanglah dalam pelayanan kepada pasien dan keluarganya, diantaranya pada pencatatan rekam medis yang terintegrasi, inform consent, pencegahan dan pengendalian infeksi, serta berbagai hal yang terkait keselamatan pasien.

Sasaran keselamatan pasien dalam akreditasi yang telah diimplementasikan dalam pelayanan keseharian meliputi ketepatan identitas dengan selalu mengucapkan salam dan memanggil nama pasien dalam visite sehari-hari, peningkatan komunikasi, keamanan obat, pembedahan/tindakan yang aman, pengurangan resiko infeksi, dan pengurangan resiko pasien jatuh. Sosialisasi kebersihan tangan merupakan hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi, komponen sentral yang paling sederhana dan efektif dalam patient safety. Cuci tangan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air bersih yang mengalir atau menggunakan larutan berbasis alkohol 70%-90% sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan prosedur/tindakan aseptik, dan setelah tindakan atau resiko terpapar cairan tubuh. Sasaran Millenium Development Goals hanya mengatur tiga sasaran yaitu penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu, penurunan angka kesakitan HIV/AIDS, serta penurunan angka kesakitan tuberculosis. Terkait bagian ilmu penyakit dalam telah menjalankan program pemerintah TB-HIV collaboration dan TB-DOTS yang saling melibatkan paramedis terlatih baik dalam konseling, pencatatan, dan pemantauan pasien.

Kualitas pelayanan yang baik di RSUP Sanglah merupakan salah satu tujuan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan di RSUP Sanglah Denpasar, mulai dari pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan administrasi, pelayanan rekam medis, pelayanan penunjang medis, dan lain-lain. Peningkatan kualitas pelayanan bersinergi dengan harapan yang dimiliki oleh pasien terhadap kenyataan yang diperoleh sehingga implementasi standar akreditasi 2012 ini diharapkan mampu memperbaiki mutu pelayanan yang berbasis pada kebutuhan dan keselamatan pasien yang akan berujung pada tingkat kepuasan mereka terhadap pelayanan yang diperoleh.