Konsep ‘sehat’ menurut World Health Organization adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat. Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia, tetapi masih banyak ditemukan masyarakat yang tidak bisa mendapatkan hak tersebut karena terkendala berbagai hal, teramasuk kendala biaya dan jarak. Berlandaskan hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa (BEM PM) Universitas Udayana (Unud) mengadakan acara Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis di Bale Banjar Dusun Puseh, Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada hari Minggu, 24 Juni 2018.

Acara pelayanan kesehatan yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam ini merupakan program Desa Dampingan BEM PM Udayana. Kegiatan pelayanan kesehatan ini bekerja sama dengan BEM Fakultas Kedokteran (FK) Unud, dimana pihak BEM FK Unud membantu dalam mencari relawan dokter dan mahasiswa maupun mahasiswi di lingkungan FK Unud. Pada kesempatan kali ini, pihak BEM FK Unud berhasil mengajak 2 orang relawan dokter, yakni dr. Made Suwarno dan dr. IB Very Kusumaningrat, dan 10 orang relawan mahasiswa FK untuk turut berpartisipasi dalam meringankan beban masyarakat sekitar. Dua orang dokter tersebut merupakan mahasiswa didik dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar.

Acara ini diikuti oleh 84 orang masyarakat yang berasal dari Dusun Puseh dan Dusun Mukus. Antusiasme masyarakat dapat dilihat melalui banyaknya jumlah masyarakat yang datang dan memeriksakan dirinya serta rentang usia yang cukup lebar, mulai dari bayi hingga dewasa dengan berbagai macam gejala penyakit yang dikeluhkan. Gejala penyakit yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat ternyata erat hubungannya dengan saluran pernafasan, seperti sesak, batuk, dan pilek. Tidak heran, hal tersebut mungkin terjadi karena letak dari wilayah desa yang termasuk dataran tinggi sehingga memiliki lingkungan yang cenderung dingin dan lembab.

Selain bertujuan membantu masyarakat sekitar dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayan kesehatan terdekat, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa serta tenaga kesehatan terhadap kesehatan masyarakat. Bagaimana tidak, walaupun harus menempuh perjalanan sejauh 13 kilometer dari pusat Desa Terunyan dan tanpa memungut biaya sepeserpun dari masyarakat, para relawan sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Saya berharap semoga mahasiswa semakin banyak yang turut andil dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat desa dan semoga kegiatan pelayanan kesehatan ini bermanfaat untuk seluruh lapisan masyarakat,” jawab Dewa Ayu Adinda Widyantari, ketika ditanya apa harapan dari kegiatan yang diketuai olehnya kali ini.