Pada hari rabu 28 Maret 2018, bertempat di gedung angsoka lantai 4 Ruang Pertemuan SMF Ilmu Penyakit Dalam, telah diselenggarakan round table discussion yang mengangkat tema The Role of Ribomustin in Indolent Non-Hodkin Lymphoma. Materi di presentasikan oleh salah satu guru besar sekaligus ahli di bidang hematologi, Prof. Dr. dr I Made Bakta, Sp.PD KHOM. Dengan moderator Dr.dr. Ketut Suega, Sp.PD KHOM. Diskusi ini dihadiri oleh residen, para peserta didik Spesialis-2 serta supervisor Hemato Onkologi Medik.

Dalam penyajiannya Prof. Dr. dr I Made Bakta, Sp.PD KHOM menyebutkan bahwa meskipun kasus Indolent Non-Hodkin Lymphoma bukanlah kasus dengan prevalen yang lebih tinggi dibandingkan dengan Lymphoma Non Hodkin aggressive di Indonesia, kasus-kasus INH Lymphoma membutuhkan terapi baru dan memiliki prognosis yang buruk. Terapi yang baru dibutuhkan terutama untuk mereka yang resisten terhadap R-based Therapy. Bendamustine, merupakan agen Alkylting dengan mekanisme aksi yang unik kini telah hadir di Indonesia dengan merk dagang Ribomustin dan di poduksi oleh Janssen-Cilag Pty Ltd. Bendamustin dapat digunakan sebagai alternative terapi pada pasien dengan INH Lymphoma. Bendamustin dikatakan dapat diberikan baik sebagai monoterapi maupun combinasi, dan dinyatakan efektif serta aman sebagaimana telah dinyatakan dalam beberapa penelitian.

Setelah pemaparan materi selama kurang lebih satu jam. Diskusi hangat dimulai, beberapa pertanyaan ditanyakan oleh Peserta didik Spesialis-2. Diskusi ini lah yang sangat penting dalam dunia pendidikan kedokteran, dimana pesrta didik dapat langsung bertanya kepada seorang ahli di bidangnya.