Penyakit akibat gangguan sistem endokrin dan metabolik khususnya diabetes masih merupakan penyakit non infeksi yang paling populer tidak hanya di bali dan indonesia tapi juga di seluruh dunia. Menurut International Diabetes Federation (IDF), sampai saat ini Indonesia masih menduduki peringkat 10 besar sebagai negara dengan penduduk penyandang diabetes terbanyak di dunia. Undang-Undang BPJS dan SJSN mengharapkan penanganan penyakit degenaratif khususnya diabetes dapat ditangani dari tingkat pelayanan primer oleh dokter umum maupun dokter keluarga. Untuk itu diperlukan sarana atau media untuk mengembangkan kemampuan keilmuan petugas kesehatan baik untuk dokter pelayanan primer maupun sekunder yang salah satunya melalui pelatihan maupun simposium ilmiah kedokteran. Karena hal ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih paripurna dan komprehensif kepada pasien-pasien khususnya di bidang endokrinologi dan diabetes.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) cabang Bali dan Divisi Endokrinologi dan Metabolisme FK Unud/RSUP Sanglah mengadakan acara “BALI ENDOCRINE UPDATE (BEU)” yang secara periodik diadakan setiap tahun sekali secara berkesinambungan, yang tahun ini memasuki BEU yang ke-14 yang diselenggarakan pada tanggal 21-23 April 2017.

Pada kegiatan kali ini dengan diketuai oleh Prof Dr dr Ketut Suastika Sp.PD KEMD kegiatan ini mampu menarik minat peserta, tercatat 57 peserta worksop dan 217 peserta simposium yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Untuk tahun ini acara dikemas menjadi lebih menarik dengan diadakan worksop Kaki Diabetik serta worksop Pengelolaan Hipoglikemia, serta menghadirkan beberapa pembicara luar yang sangat menarik dan tidak layak untuk dilewatkan. Selain itu tetap diselenggarakan kegiatan lomba presentasi poster oleh panitia yang diikuti oleh beberapa PERSADIA, farmasi, dokter umum, dokter spesialis. Ke depannya kegiatan ini diharapkan dapat terus terselenggara karena begitu besar manfaatnya dalam perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan.